Dalam ilmu medis, bayi sudah mulai boleh diberi asupan tambahan selain ASI pada usia 4–6 bulan ke atas. Agar perkembangannya berlangsung baik, disarankan untuk memberi makanan sehat untuk bayi sesuai usianya
Para ahli mengatakan, pada usia tersebut sistem pencernaan bayi sudah bisa memroses makanan padat. Selain itu, bayi juga sudah mulai membutuhkan nutrisi lebih dari sekadar ASI. Sebagai contoh, pada usia ini pasokan zat besi alami pada tubuh bayi mulai berkurang sehingga dia membutuhkan asupan tambahan agar tidak kekurangan nutrisi tersebut.
Coba perhatikan bayi Anda, apakah dia sudah bisa melakukan hal-hal di bawah ini?
- Berat badannya sudah naik dua kali lipat dari bobot lahirnya.
- Dia sudah bisa mengangkat leher dan kepalanya.
- Si Kecil mulai tertarik dengan apa yang Anda makan seperti mencoba untuk memegang makanan dari piring Anda.
- Terlihat kelaparan walau baru saja diberi susu.
- Dia bisa menahan makanan di dalam mulut.
Jika Si Kecil sudah menampakkan hal-hal di atas, itu berarti dia sudah siap diberi makanan padat. Yuk, Bunda, segera hiasi dapur Anda dengan makanan sehat untuk bayi berikut ini:
- Sereal yang terbuat dari satu jenis bijian-bijian dan sudah diberi tambahan zat besi. Anda bisa mencampurkannya dengan ASI, susu formula, atau air mineral. Menu tambahan ini bisa diberikan pada bayi berusia 4–6 bulan.
- Yogurt. Anda boleh memperkenalkan yogurt pada bayi berusia 6 bulan. Kandungan kalsium dan vitamin D yang tinggi pada yogurt bisa memberi efek baik bagi perkembangan tulang dan giginya. Selain itu, Si Kecil juga jadi tidak mudah sakit karena yogurt bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya dan mendukung kesehatan jantung serta otak. Pilih yogurt rasa tawar tanpa tambahan gula. Lalu, tambahkan pada buah-buahan yang dihaluskan seperti pisang, apel, atau alpukat. Anda bisa juga memberi tambahan ASI atau susu formula untuk membuatnya encer agar mudah ditelan olehnya.
- Sayur dedaunan hijau gelap. Jenis makanan ini mengandung zat besi dan folat tinggi yang baik untuk kesehatannya. Pilihan terbaik yang bisa Anda berikan kepada Si Kecil yaitu bayam.
- Brokoli. Selain kalsium, serat, dan folat yang baik bagi perkembangan tubuhnya, brokoli juga diberkahi oleh kandungan sulfur. Kandungan ini bisa memberi rasa unik di lidah yang bisa membuat bayi mengenal berbagai jenis rasa. Tidak hanya itu, brokoli juga memiliki kandungan anti-kanker.
- Sejenis polong-polongan. Makanan ini kaya akan protein dan serat.
- Jeruk mandarin. Rasa dari buah yang kaya akan vitamin C dan zat antioksidan ini sangat disukai oleh bayi. Anda bisa memberinya sebagai finger food (camilan).
- Labu. Sayuran ini memiliki rasa manis yang alami dan bertekstur creamy (lunak). Selain nikmat disantap, labu kaya akan vitamin A dan C.
- Daging. Mungkin Anda berpikir bahwa daging tidak cocok untuk bayi karena teksturnya yang keras. Namun, itu tergantung dari cara memasaknya. Memasak daging yang tepat untuk bayi adalah dengan cara direbus dalam waktu lama agar teksturnya empuk dan mudah dipotong kecil-kecil atau dihaluskan. Mengonsumsi daging bagus untuk bayi karena mengandung zinc dan zat besi. Daging sudah bisa diberikan pada bayi berusia 6–8 bulan ke atas.
Pada usia ini bayi tidak mengutamakan makanan yang memanjakan lidahnya. Dia hanya makan untuk memenuhi kebutuhannya ketika lapar. Jadi, hindari makanan yang mengandung banyak perasa tambahan seperti gula. Bayi tidak membutuhkan gula. Menjauhkan Si Kecil dari zat ini bisa membantu mencegahnya dari kerusakan gigi. Untuk memberikan rasa manis, Anda bisa menambahkan ASI, susu formula, atau buah-buahan pada makanannya.
Jangan pula memberinya terlalu banyak garam, karena garam tidak baik bagi kesehatan ginjalnya.
Selain itu, hindari memberinya jenis-jenis makanan seperti madu, kacang, telur mentah atau setengah matang, jenis ikan laut yang diduga mengandung merkuri, kerang-kerangan mentah, makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi, dan makanan rendah lemak.
Dengan memberikan makanan sehat untuk bayi sesuai usia, Anda bisa memiliki buah hati dengan tubuh yang prima.